Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil (1 Korintus 9:16)
Setelah melewati perjalanan kehidupan berjemaat di sepanjang tahun ini, akhirnya tibalah kita di bulan terakhir dari tahun 2024 ini. Sebagai umat pilihan-Nya kita dipanggil untuk membawa Injil Kerajaan Allah di tengah dunia yang semakin dipenuhi dengan kegelapan. Pada bulan ini kita akan memperingati kedatangan Tuhan Yesus yang pertama (Natal) demi untuk keselamatan manusia (Matius 1:21-23). Namun yang sangat penting yang perlu kita ketahui, Tuhan Yesus juga akan segera datang kembali ke dunia sebagai Hakim yang adil. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang (2 Korintus 5:10-11a). Rasul Paulus siap membayar harga untuk menjalankan tugas Amanat Agung Kristus (Matius 28:19-20). Dalam surat 1 Korintus 9:16 dia berkata, Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Ini menjadi prinsip hidupnya. Dan supaya Injil Kerajaan ini dapat diberitakan bagi semua orang sebelum tiba kesudahannya (Matius 24:14), marilah kita juga memegang prinsip yang sama. Tema kita di sepanjang tahun 2024 ini adalah Menjadi Gereja yang bersiap sedia dan berjaga-jaga yang dilandasi dari Lukas 12:40 & Matius 24:42. Mari kita mengingat kembali ajakan dari Guru Agung kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang mengatakan, Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang: akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia (Yohanes 9:4-5). Dan selama kita masih hidup di dalam dunia ini atau sebelum Tuhan Yesus datang kembali, mari kita mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus kita, yaitu memberitakan Injil. Sama seperti prinsip Paulus, kalau kita memberitakan Injil, kita juga tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri dengan apa yang sudah kita capai sampai sekarang ini. Penginjilan harus tetap menjadi tugas utama kita. Ketika melihat orang banyak, hati Yesus selalu tergerak oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala (Matius 9:36). Dan ayat Firman-Nya dalam Amsal 19:17 juga mengingatkan kepada kita, Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. Sebagai murid-murid-Nya, apakah kita sudah memiliki belas kasih untuk menyelamatkan orang-orang di sekitar kita, keluarga kita dan bangsa-bangsa di sekitar kita? Bila belum, mari kita meminta kepada Tuhan Yesus supaya hati kita juga dapat dipenuhi oleh belas kasih Tuhan untuk pergi menyampaikan Injil Kerajaan Allah kepada siapapun yang ada di sekitar kita. Kita harus menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan menuruti apa yang tertulis di dalam Hukum Agung-Nya (Markus 12:30-31); Amanat Agung-Nya (Matius 28:19-20) dan juga Doa Agung-Nya (Yohanes 17). Komitmen yang kuat untuk melaksanakan Hukum Agung, Amanat Agung dan Doa Agung Kristus akan menjadikan kita seorang Kristen yang mempunyai gaya hidup Kristus, yaitu mengabarkan Injil dengan hati yang penuh belas kasih. Dengan gaya hidup yang demikianlah kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang yang sedang lelah dan terlantar seperti domba yang tanpa gembala. Marilah kita memegang prinsip Paulus (1 Korintus 9:16) dengan memiliki gaya hidup yang berbelas kasih dan mempraktekkan semua prinsip-prinsip Firman-Nya ke dalam perjalanan hidup kita selama hari masih siang. Selamat NATAL 2024 dan Selamat TAHUN BARU 2025! IMMANUEL, ALLAH BERSERTA KITA!
Oleh Pastor Silwanus Obadja M.Th.