Renungan Februari 2023

DIPROSES JADI SAKSI KRISTUS

Kita semua dapat diproses menjadi saksi Kristus yang hidup dan dipakai oleh Tuhan. Ketika William Carey ingin berangkat ke India untuk mengabarkan Injil ke negara tersebut, seorang penulis yang merupakan teman setianya berkata: ”Duduklah, anak muda; Kalau Tuhan ingin menobatkan orang-orang kafir, Dia akan melakukan hal itu tanpa bantuanmu atau bantuanku." Walaupun demikian, William Carey memiliki visi dan pengetahuan akan firman Tuhan yang tidak membiarkannya tetap tenang di tempat di mana dia berada pada saat itu. Dia bangkit dan berangkat ke India. William Carey mendapat perlawanan juga dari keluarganya sendiri. Pada tahun 1793 dia berlayar menuju ke India bersama dengan istri, empat orang anaknya dan dua orang lain yang menyertainya. Tulisan-tulisannya menyatakan banyak kesulitan besar yang dihadapinya selama 40 tahun, a.l. dia mendapat masalah keuangan yang berat, istrinya mengalami gangguan mental, menghadapi berbagai macam penyakit, dan terbakarnya seluruh tulisan-tulisannya yang telah dipersiapkannya untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa atau dialek setempat. Walaupun begitu, dalam prosesnya William Carey mempunyai suatu komitmen yang luar biasa, yaitu: ”Attempt Great Things for God, and expect great things from God" (Cobalah hal-hal yang besar untuk Allah dan harapkanlah hal-hal yang besar dari Allah"). Dalam menjadi saksi Kristus yang dilakukannya ke India, dia memperoleh kesuksesan besar. Banyak orang akhirnya mendengar dan menerima Injil di India. Dia berhasil menerjemahkan Injil ke dalam 35 bahasa dan dialek. Bukan itu saja, bahkan dia mendapat julukan sebagai “Bapa Missionari Modern." Sebagai anggota tubuh Kristus seharusnya kita menanggapi tantangan seperti William Carey untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus yang ada di sekitar kita. Tugas pemberitaan Injil sebenarnya merupakan tanggung jawab bersama kita sebagai saksi-saksi Kristus. Kita dapat diproses menjadi saksi Kristus yang hidup bila kita mau dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudua (Kis. 1:8). Melalui kesaksian dari Firman-Nya, kita dapat diproses jadi saksi Kristus yang hidup, yaitu dengan:

1. Mempunyai kerinduan yang besar untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang. Kisah Para Rasul pasal 8 menceritakan tentang Filipus, salah seorang dari tujuh diaken yang terpilih yang berangkat ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Injil kepada orang-orang di sana (ayat 5). Filipus bersedia melakukan tugas ini karena dia mempunyai kasih yang mendalam terhadap jiwa-jiwa. Kehidupan Filipus dipenuhi oleh rasa rindu yang mendalam untuk selamatkan orang-orang yang hilang.
2. Peka memenuhi panggilan Tuhan. Filipus mendapat panggilan untuk berangkat ke suatu tempat. Dalam Kisah 8:26 malaikat Tuhan berkata kepada Filipus: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Filipus peka dan tidak tawar menawar dalam meresponi panggilan itu. Dia segera berangkat dan ternyata Tuhan memakainya sebagai berkat sehingga sida-sida dari tanah Ethiopia bisa bertobat setelah Filipus memberitakan Injil Yesus kepadanya dan akhirnya dibaptis (Kisah 8:29-38). Inti dari ayat-ayat ini mengatakan bahwa para pengikut-Nya dapat menjadi saksi-Nya sampai ke ujung dunia (Mat. 28:19-20; Mat. 24:14).
3. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. Filipus adalah seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh Kudus mengendalikan sepenuhnya kehidupan Filipus. Dan kondisi yang seperti inilah yang akan membuat seseorang berhasil dalam menjadi saksi-Nya (Kis. 8:39-40).

Download Renungan (Pdf) .....