Kemuliaan Tuhan merupakan pokok yang sangat perlu dipahami oleh gereja-Nya. Di sepanjang tahun 2025 ini kita akan banyak merenungkan secara lebih mendalam tentang apa yang menjadi kerinduan Tuhan Yesus setelah kita banyak merenungkan di sepanjang tahun 2024 yang lalu tentang bagaimana kita menjadi gereja yang bersiap sedia dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali. Di dalam doa-Nya yang agung, Tuhan Yesus berkata, Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada (Yohanes 17:4, 5). Marilah kita terus mengikuti jejak Tuhan Yesus di dalam lembaran tahun 2025 ini dengan berdoa seperti Tuhan Yesus, Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah kami sebagai gereja-Mu pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Engkau miliki di hadirat-Mu .. Jika seluruh jemaat bersedia untuk menyatukan hati dan visi ke dalam doa agung dari Tuhan Yesus ini, maka saya yakin kita akan melihat kemuliaan-Nya dinyatakan atas gereja-Nya di akhir zaman ini dan hidup kita juga akan dipenuhi dengan kemuliaan-Nya. Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Tuhan Yesus telah mempermuliakan BapaNya yang ada di Sorga dengan kemuliaan yang dimiliki-Nya di hadirat Bapa sebelum dunia ada. Inilah yang akan kita pikirkan dan renungkan juga bersama-sama dalam memasuki perjalanan rohani di sepanjang tahun 2025 ini. Masih banyak orang Kristen yang masih belum memahami, betapa pentingnya sebagai orang Kristen kita dapat berjalan dari kemuliaan kepada kemuliaan (2 Korintus 3:18). Kemuliaan yang dimiliki Tuhan Yesus di hadirat Bapa sebelum dunia ada telah membawa Tuhan Yesus dalam kehidupannya untuk hidup berkemenangan. Mengapa banyak orang Kristen yang belum berhasil untuk mempermuliakan Allah di dalam kehidupannya, baik di lingkungan keluarganya sendiri maupun di lingkungan orang-orang yang ditemuinya setiap hari, yaitu di lingkungan di mana ia melakukan pekerjaannya, study atau bermasyarakat? Masalahnya karena mereka belum memahami pentingnya hidup dalam rencana dan kehendak-Nya, bahkan ada orang Kristen yang tidak pernah memikirkan tentang hidup yang dipenuhi kemuliaan Tuhan itu sebagai suatu tujuan yang harus dicapai selama hidupnya. Itulah sebabnya kita akan memikirkan dan mengajak jemaat untuk merenungkan bersama tema ini secara lebih khusus lagi. Sebuah ajakan bagi jemaat yang dikasihi Tuhan dan bagi jemaat yang rindu untuk mempermuliakan Bapa di sorga, mari bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu (Yesaya 60:1). Kemuliaan Tuhan hanya akan terbit atas kita bila kita memang bersedia untuk bangkit dan menjadi terang. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, yaitu Tuhan Yesus sudah datang ke dalam dunia (Yohanes 8:12). Alkitab mengatakan bahwa terang itu telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Bahkan Ia telah datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya (Yohanes 1:9-11). Bukankah ini masalah yang sedang dihadapi juga oleh gereja-Nya di akhir zaman ini? Janganlah kita menjadi gereja yang kehilangan kemuliaan Allah. Panggilan kita adalah untuk hidup semakin dipenuhi kemuliaan Tuhan. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa, tetapi terang TUHAN akan terbit atas kita dan kemuliaan-Nya akan memenuhi kita apabila kita mau bangkit dan menjadi terang di tengah kegelapan dunia ini, khususnya di hari-hari menjelang kedatangan-Nya. Tuhan Yesus memberkati!