Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9)
Tugas misi & penginjilan menjadi tugas yang sangat penting bagi kita
yang dikuduskan Tuhan. Tuhan ingin agar kita dapat menjalankan tugas ini
dengan baik sampai akhirnya. Berbicara tentang pelayanan (ministry) yang
menjadi sub-tema kita pada bulan September-Oktober yang lalu, itu merupakan
pelayanan (service) kita di tengah-tengah kehidupan orang-orang percaya
(Kolose 1:25; I Korintus 12:5), tetapi misi & penginjilan merupakan
pelayanan (service) kita kepada orang-orang yang belum diselamatkan. Menyelesaikan
tugas misi & penginjilan merupakan tanggung jawab utama kita yang
harus dilaksanakan sebelum Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kalinya.
Dan kita yang sudah dipanggil menjadi bagian dari bangsa yang kudus, kita
perlu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Ini
adalah bagian dari tanggung jawab kita dalam pelaksanaan Amanat Agung
Kristus. Bila kita bersedia melaksanakan Amanat Agung-Nya, maka Tuhan
Yesus akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20).
Misi & penginjilan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kata misi berasal dari kata Latin untuk mengutus. Orang Kristen
yang dikuduskan akan siap diutus untuk melakukan Amanat Agung Kristus.
Yesus berkata, Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang
Aku mengutus kamu (Yohanes 20:21). Yesus dalam melaksanakan tugas
misi & penginjilan-Nya selama menjalani kehidupan-Nya di dunia ini
telah berhasil menyelesaikannya dengan baik. Pada usia 12 tahun, Dia mengatakan,
Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku (Lukas 2:49), yang
dalam terjemahan King James Version dikatakan, Aku harus mengerjakan
urusan Bapa-Ku dan setelah 20 tahun setelah itu, sementara menjelang
ajal-Nya di atas kayu salib, Dia berkata, Sudah selesai (Yohanes
19:30). Dua pernyataan ini menunjukkan supaya kita yang dikuduskan juga
dapat memiliki tujuan dan target yang harus diselesaikan selama hidup
di dunia ini. Sebelum Yesus naik ke sorga, Dia memerintahkan untuk kita
sebagai murid-murid-Nya dapat meneruskan dan menyelesaikan Amanat Agung-Nya
kepada sebanyak mungkin orang yang belum mengenal-Nya.
Tugas misi & penginjilan sudah seharusnya menjadi tugas bagi orang-orang
yang hidupnya dikuduskan Tuhan. Apa yang Tuhan Yesus telah lakukan dengan
tubuh fisik-Nya ketika Ia hidup di atas dunia ini harus kita lanjutkan
sebagai tubuh rohani-Nya. Ketika Dia hidup di atas muka bumi ini sebagai
Anak Manusia, hati-Nya yang kudus selalu dipenuhi oleh belas kasihan.
Dia selalu berusaha menuntun orang-orang untuk masuk dalam Kerajaan-Nya.
Inilah yang menjadi tugas misi dan penginjilan kita bersama. Rasul Paulus
berkata kepada jemaat di Korintus, Dan semuanya ini dari Allah,
yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya
dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami
(II Korintus 5:18).
Tuhan mau menebus manusia dari Iblis dan mendamaikan mereka dengan diri-Nya.
Kita dipanggil untuk menjadi menjadi pengikut Kristus yang terus dikuduskan
untuk dapat terus memenangkan jiwa. Mungkin ada anggota keluarga, teman-teman
dan orang-orang di sekitar kita yang belum mengenal Tuhan. Marilah kita
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia (1 Petrus 2:9). Mari
jemaat yang dikasihi dan dikuduskan Tuhan, mari jadi alat di tangan-Nya
dan sampaikanlah kabar baik tentang Kristus kepada mereka yang masih hidup
dalam kegelapan. Tuhan menyertai kita yang taat dan setia melakukan Amanat
Agung-Nya. Amin!
Oleh Pastor Silwanus Obadja M.Th.