Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya (2 Taw. 7:3)
Dalam 2 Taw. 7:1-2 dituliskan, setelah Salomo mengakhiri doanya, api turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan yang ada, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. Para imam tdiak dapat memasuki rumah TUHAN, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. Jadi, waktu itu ada lawatan TUHAN yang memenuhi rumah itu, sehingga dalam ayat 3 firman-Nya berkata, ketika segeap orang Israel melihat api turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lanatai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan nyanyian syukur bagi TUHAN: Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Umat Israel waktu itu berdoa, menyembah dan memuji Tuhan karena lawatan-Nya terjadi. Demikian juga di akhir zaman ini, TUHAN menghendaki adanya penyembah-penyembah benar sama seperti apa yang dialami oleh umat Israel waktu itu. Firman Tuhan dalam Yohanes 4:23-24 berkata, Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Ada kebiasaan-kebiasaan dalam gereja yang harus diubah. Ada doa, pujian dan penyembahan yang dilakukan oleh para pengikut Tuhan yang tidak ada hubungan dengan menyembah dalam roh dan kebenaran, tetapi karena sudah hafal dan dilakukan terus menerus sebagai kebiasaan. Banyak orang walaupun sudah jadi pengikut Tuhan, tetapi rohnya tidak bangkit dan bahkan mengalami kesuaman. Padahal saat kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, harusnya roh kita juga bangkit atau hidup. Di akhir zaman ini, TUHAN sedang membangkitkan generasi penyembah benar yang menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Di dalam 2 Taw. 7:3, umat Israel waktu itu mengalami lawatan TUHAN dan para imam yang biasanya bertugas melayani di depan mezbah TUHAN tidak dapat memasuki rumah TUHAN. Mengapa? Karena kemuliaan TUHAN turun memenuhi rumah itu. Umat Israel yang melihat lawatan itu, semuanya merendahkan diri dengan berlutut dengan muka mereka sampai ke tanah. Kita yang hidup di akhir zaman ini mungkin tidak ada yang berlutut seperti mereka. Namun sebaiknya kita menyadari, bahwa kalau kita mau berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dengan benar, hendaknya kita menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Roh kita harus bersatu dengan Roh Kudus dan kita juga harus bersedia melakukan apa yang Roh Kudus katakan buat kita. Dan kita juga harus mau terus dikuduskan dalam kebenaran. Tuhan Yesus dalam doa agung-Nya sebelum Dia mati disalib ketika Dia mendoakan untuk semua murid-Nya, Dia berkata dalam Yohanes 17:17, kuduskanlah mereka dalam kebenaran, firman-Mu adalah kebenaran. Kalau roh kita dipimpin oleh Roh Kudus dan hidup kita juga mau selalu kudus karena firman-Nya, maka kita pasti bisa menjadi penyembah-penyembah benar. TUHAN yang kita sembah adalah TUHAN yang baik dan kasih setia-Nya diberikan untuk selama-lamanya. Mari kita juga berdoa, supaya lawatan TUHAN juga terjadi di tengah-tengah kita sekarang ini. Kalau umat Israel bisa melihat kemuliaan TUHAN waktu itu, biarlah kita juga bisa melihat kemuliaan TUHAN turun atas kita gereja-Nya. Mari kita berdoa, supaya kebangunan rohani terjadi dan kita semua bisa menjadi penyembah-penyembah benar yang bisa terus berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Hari Paskah atau hari kebangkitan Kristus dari maut akan dirayakan pada bulan ini. Mari kita mengucap syukur kepada Dia yang sudah menang dan juga memberi kita kemenangan di dalam Dia. Selamat Paskah, Amin!
Oleh Pastor Silwanus Obadja M.Th.