Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya (Matius 10:25a)
Di bulan Juli-Agustus ini kita akan memikirkan bersama tentang pentingnya
tugas pemuridan dan penggembalaan di akhir zaman ini. Untuk bisa menjadi
murid Kristus yang mau selalu bersiap sedia dalam menanti kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua, maka kita perlu diproses menjadi sama seperti Tuhan
Yesus (Matius 10:25a) dan perlu dimuridkan serta digembalakan sesuai dengan
ajaran Kristus (Matius 28:20). Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan,
maka kita bersedia menuruti dan melakukan segala perintah-Nya, karena
perintah-perintah-Nya itu tidak berat (1 Yohanes 5:3). Murid (disciple)
yang mau siap sedia pada dasarnya adalah murid yang bersedia diajar untuk
melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan Tuhan. Kata murid dalam
Matius 28:19-20 ada hubungannya dengan kata teach atau teaching (=ajarlah)
dalam terjemahan bahasa Inggris. Tuhan Yesus berjanji untuk menyertai
senantiasa murid-murid-Nya yang mau diajar sampai kepada akhir zaman.
Bangsa Israel ketika dibebaskan dari perbudakan di Mesir menuju tanah
perjanjian juga harus melewati padang gurun. Pada siang hari Tuhan berjalan
menyertai mereka dalam tiang awan dan pada malam hari dalam tiang api
(Keluaran 13:17-22). Tuhan bermaksud mendidik/mengajar umat-Nya supaya
jangan mereka menjadi pengikut-Nya yang lemah, mudah dikalahkan oleh musuh,
dan jatuh dalam dosa. Bangsa Israel dididik supaya bisa jadi umat-Nya
yang kudus.
Sebagai murid-murid-Nya kita juga dididik Tuhan demi kebaikan kita, bahkan
karena kasih-Nya terkadang Dia perlu menghajar anak-anak-Nya. Untuk apa?
Untuk kebaikan kita dan supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya,
karena tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan (Ibrani 12:14).
Ibrani 12:10 berkata, Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar
kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Jadi murid Kristus yang mau selalu bersiap sedia artinya mau selalu menjadi
murid-Nya yang tetap menjaga kekudusan. Pada waktu kedatangan-Nya, Dia
akan mengangkat murid-murid-Nya yang kudus. Dan dalam Ibrani 12:5-9, ada
nasihat supaya kita jangan menganggap enteng didikan Tuhan dan jangan
putus asa kalau kita dikoreksi oleh Dia. Tuhan mendisiplin kita karena
Dia mengasihi setiap orang yang sudah diterima sebagai anak-Nya, seperti
seorang ayah yang sungguh-sungguh mengasihi anak-anaknya yang sah, bukan
anak-anak gampang (anak-anak yang tidak sah). Supaya setiap
orang Kristen dapat dikuduskan menjadi murid yang mau selalu siap sedia
menyambut kedatangan Kristus kedua kalinya, maka perlu juga ada faktor
pendampingan yang terus menerus terhadap orang-orang yang masih perlu
dibimbing sampai mereka bisa menjadi dewasa secara rohani (Efesus 4:13).
Dalam Kisah Para Rasul ada kisah tentang Simon yang dimuridkan. Dalam
Kis. 8:13 ditulis, Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah
dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika
ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi. Setelah
menjadi percaya dan dibaptis, Simon senantiasa bersama-sama dengan Filipus.
Kalimat ....senantiasa bersama-sama (dalam bhs. Yun. terkandung
kata proskartereo¯) yang di dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan
anta-ra lain: to be earnest towards (harus sungguh-sungguh terhadap),
be constantly diligent (terus-menerus rajin), to attend assiduously all
the exercises (menghadiri dengan tekun semua latihan), to adhere close-ly
to (as a servitor)/untuk mematuhi erat (sebagai pelayan); attend (give
self) continually/hadir membe-rikan diri secara terus menerus; continue
(melanjutkan, meneruskan), wait on continually (menunggu secara terus-menerus).
Semua pengertian ini sangatlah penting dalam sebuah proses pemuridan yang
bersifat berkesinambungan sampai seorang murid bisa makin bersiap sedia
dalam menyambut kedatang-an-Nya kalau dia mau dididik, dibina, dikoreksi,
didisiplin demi kebaikannya. Amin!
Oleh Pastor Silwanus Obadja M.Th.